Qur’an Kemenag

Surah

Dari Ayat

Ke Ayat

Tampilan

Mode

Qur'an Isyarat

1

الۤمّۤ ۚ

Alif lām mīm.

Alif Lām Mīm.

2

غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ

Gulibatir-rūm(u).

Bangsa Romawi telah dikalahkan,579)

Catatan Kaki

579) Maksudnya adalah bangsa Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.

3

فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ

Fī adnal-arḍi wa hum mim ba‘di galabihim sayaglibūn(a).

di negeri yang terdekat580) dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang581)

Catatan Kaki

580) Yakni dekat dari negeri Arab, yaitu Suriah dan Palestina. 581) Bangsa Romawi (pada saat ayat ini diturunkan) adalah suatu bangsa yang beragama Nasrani yang memiliki Kitab Suci, sedangkan bangsa Persia yang beragama Majusi menyembah api dan berhala (musyrik). Ketika tersiar berita kekalahan bangsa Romawi oleh bangsa Persia, kaum musyrik Makkah menyambutnya dengan penuh gembira karena berpihak kepada kaum musyrik Persia. Sebaliknya, kaum muslim berduka cita karenanya. Ayat ini dan ayat berikutnya turun untuk menerangkan bahwa setelah kalah bangsa Romawi akan menang dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Beberapa tahun setelah itu, bangsa Romawi berbalik mengalahkan bangsa Persia. Dengan kejadian itu, nyatalah kebenaran Nabi Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul serta kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah Swt.

4

فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ

Fī biḍ‘i sinīn(a), lillāhil-amru min qablu wa mim ba‘d(u), wa yauma'iżiy yafraḥul-mu'minūn(a).

dalam beberapa tahun (lagi).582) Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin

Catatan Kaki

582) Kata biḍ‘ menunjukkan bilangan antara tiga sampai sembilan. Waktu antara kekalahan bangsa Romawi (tahun 614‒615) dan kemenangannya (tahun 622 M) adalah sekitar tujuh tahun.

5

بِنَصْرِ اللّٰهِ ۗيَنْصُرُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ

Binaṣrillāh(i), yanṣuru may yasyā'(u), wa huwal-‘azīzur-raḥīm(u).

karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

6

وَعْدَ اللّٰهِ ۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Wa‘dallāh(i), lā yukhlifullāhu wa‘dahū wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya‘lamūn(a).

(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

7

يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰخِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَ

Ya‘lamūna ẓāhiram minal-ḥayātid-dun-yā, wa hum ‘anil-ākhirati hum gāfilūn(a).

Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.

8

اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاۤئِ رَبِّهِمْ لَكٰفِرُوْنَ

Awalam yatafakkarū fī anfusihim, mā khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musammā(n), wa inna kaṡīram minan-nāsi biliqā'i rabbihim lakāfirūn(a).

Apakah mereka tidak berpikir tentang (kejadian) dirinya? Allah tidak menciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, kecuali dengan benar dan waktu yang ditentukan. Sesungguhnya banyak di antara manusia benar-benar mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.

9

اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ وَعَمَرُوْهَآ اَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوْهَا وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۗ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَۗ

Awalam yasīrū fil-arḍi fayanẓurū kaifa kāna ‘āqibatul-lażīna min qablihim, kānū asyadda minhum quwwataw wa aṡārul-arḍa wa ‘amarūhā akṡara mimmā ‘amarūhā wa jā'athum rusuluhum bil-bayyināt(i), famā kānallāhu liyaẓlimahum wa lākin kānū anfusahum yaẓlimūn(a).

Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Para rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Allah sama sekali tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi dirinya sendiri.

10

ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوا السُّوْۤاٰىٓ اَنْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَكَانُوْا بِهَا يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ

Ṡumma kāna ‘āqibatal-lażīna asā'us-sū'ā an każżabū bi'āyātillāhi wa kānū bihā yastahzi'ūn(a).

Kemudian, kesudahan orang-orang yang berbuat jahat adalah (balasan) yang paling buruk karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan selalu memperolok-olokkannya.

Qur’an Kemenag

Lajnah Pentashihan mushaf Al-Qur'an

Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal

Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah Pintu I Jakarta Timur 13560

Informasi

Konten

Qur’an Isyarat

Tautan Terkait

Copyright © 2022 - All Rights Reserved - LPMQ